Shabrina Fadhilah, Si Cantik Ini Ternyata Seorang Inspektur Tangki Gas

Shabrina Fadhilah, Si Cantik Ini Ternyata Seorang Inspektur Tangki Gas

Badinesia.com – Kenyataan bahwa pekerjaan di dunia perminyakan dan gas hanya dilakoni kaum adam kini terpatahkan oleh Shabrina Fadhilah. Adalah seorang wanita perkasa yang berprofesi sebagai seorang inspektur tangki gas di salah satu perusahaan jasa inspeksi dan sertifikasi minyak dan gas, PT Indospec Asia. 

Diakuinya profesi yang ia lakukan memiliki tingkat kerumitan yang tak bisa diremehkan. Bahkan justru lebih cocok dilakukan oleh laki-laki. Di perusahaan tempat ia bekerja, Shabrina ditugaskan untuk  memeriksa instalasi bejana bertekanan  dalam tangki-tangki saluran gas. Setelahnya, ia harus memastikan apakah saluran tersebut aman dengan membandingkan standar operasional yang ditentukan.  

Seolah tidak ingin ambil pusing, wanita cantik lulusan teknik mesin Universitas Indonesia ini terus melanjutkan pekerjaannya meski menjadi kaum minoritas di dalamnya. Bersama 4 rekan kerja wanita lainnya dan 60 pria.  

Dalam pekerjaan yang ia tekuni saat ini juga menuntutnya untuk memiliki mobilitas tinggi. Sama halnya dengan yang lain, Ririn harus bersedia melakukan perjalanan dinas dari satu kota ke kota lain di seluruh pelosok Nusantara untuk memeriksa keamanan saluran gas. Disitulah terkadang wanita behijab ini mendapat perlakuan tidak mengenakan dari klien. Lantaran masih single, dirinya sering digoda dan menjadi bahan lelucon.

Melakoni peekerjaan di tengah dominasi pria membuatnya sadar bahwa kompetitif di antara para karyawan sangat tinggi. Semua berlomba-lomba ingin menjadi yang terbaik di mata sang atasan, tidak terkecuali dirinya sendiri. Tidak mudah memang, Ririn harus bersaing dengan rekan-rekan kerja dengan jabatan serupa yang notabene telah memiliki track record tinggi. Umunya mereka sudah berpengalaman selama 10-15 tahun. Sementara Ririn hanyalah pekerja dengan pengalaman kurang dari dua tahun.
Shabrina Fadhilah, Si Cantik Ini Ternyata Seorang Inspektur Tangki Gas

Di balik persaingan ketat dalam lingkungan kerja, Ririn bersyukur masih mendapat perhatian dari rekan-rekannya. Saat melakukan perjalanan dinas, tak jarang Ririn mendapat bantuan seperti dibantu mengangkat koper. Mereka pun dengan senang hati menuruti permintaan Ririn ketia ia ingin mengunjungi tempat wisata. 

Mungkin bagi sebagian orang menjadi wanita di tengah dominasi pria terlihat menyenangkan karena akan selalu diistimewakan. Namun jangan salah, wanita yang akrab disapa Ririn ini jusru menjadikannya sebuah tantangan untuk terus belajar dan menumbuhkan semangat kerja agar tidak kalah saing dengan yang lain. Meski terkadang diperlakukan layaknya puteri raja, namun Ririn merasa tidak boleh lengah. Di tengah persaingan, wanita 23 tahun ini justru mencoba memperbaiki diri lebih baik lagi. Ia meyakini pintu kesuksesan terbuka untuknya dalam kesempatan langka tersebut. Ia tidak ingin dicap sebagai pekerja yang hanya mengandalkan gender dan wajah saja. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu bersaing secara otak dan logika.

Baca juga artikel populer lain




Badi
Badi

Previous
Next Post »

Post Comment