Kisah Lucu Remaja Yang Ditahan, Malah Selfie Dengan Polisi

Badinesia.com - Perkembangan zaman yang disertai dengan kemajuan teknologi tak pelak memberikan banyak pengaruh terhadap kehidupan masyarakat masa kini. Pengaruh positif maupun negatif hampir menjadi hal lazim dalam keseharian dan bahkan menjadi gaya hidup mereka.

Salah satu pengaruh yang diakibatkan perkembangan teknologi adalah fenomena "selfie". Kini siapapun tidak mau ketinggalan untuk melakukan hal satu ini, seolah mengabaikan batasan usia, status sosial, dan lainnya. Ribuan bahkan jutaan foto selfie marak diupload di berbagai jejaring sosial media ataupun aplikasi smartphone lainnya setiap hari. Ini cukup menjadi bukti bahwa fenomena selfie wajib dilakukan di segala macam kondisi, terlebih bagi mereka yang narsis.

Menurut pengalaman Prof. Sherry Turkle dari Massachusetts Institute of Technology yang mempelajari hubungan antara manusia dengan  mobile technology selama 15 tahun menyebutkan bahwa kini kebanyakan orang tidak lagi menjadi dirinya sendiri tanpa berbagi pemikiran dan perasaan meskipun hal tersebut tidaklah jelas baginya. Bahkan kini fenomena selfie membuat kebanyakan orang sering mengabaikan hal-hal penting di sekitarnya. Bagi para pecinta selfie, mendokumentasikan momen tersebut menjadi hal yang penting tanpa ingin melewatkannya.

Kecanggihan gadget selama ini begitu mendukung seseorang untuk berselfie ria tanpa memikirkan dimana sekarang mereka berada. Jika pada umumnya selfie dilakukan di saat suasana hati sedang bergembira dengan  background tempat-tempat indah seperti pegunungan, pantai dan tempat wisata, namun tidak untuk Cheeky Gilbert Phelps. Apa yang dilakukan pemuda ini terbilang cukup unik karena di luar batas normal kebanyakan orang.

Bagaimana tidak, Cheeky Gilbert Phelpis, pria berusia 20 tahun ini hendak digiring ke penjara karena didapati mengemudi di bawah pengaruh alkohol di Lowa City pada 6 Agustus 2015. Bukannya bersedih atau malu karena kasusnya tersebut, Gilbert malah justru melakukan hal aneh dengan mengajak petugas polisi yang menahannya untuk berfoto selfie.

Ben Hektoen, petugas yang mendapati Gilbert tengah mengemudi di bawah pengaruh minuman keras berujar bahwa jika memang benar sebagian besar tersangka diperbolehkan melakukan satu panggilan atau mendapat hak telepon setelah mereka dinyatakan bersalah. Akan tetapi kesempatan ini justru digunakan Gilbert dengan cara berbeda dari yang lain.

Kekonyolan pun terpampang disini. Dalam foto selfie tersebut, Gilbert bersama petugas Hektoen tersenyum lebar sembari memberikan acungan jempol ke atas. Disinilah terlihat jelas sisi humanis keduanya.

Meski keduanya terlihat akrab, namun hukum tetaplah hukum. Gilbert yang ternyata juga seorang penggemar rokok berbahan dasar marijuana atau ganja menghadiri sidang pendahuluan pada 17 Agustus 2015. Ini adalah bagian dari upaya pemerintah Amerika Serikat untuk memerangi pengendara nakal yang suka mengemudi dalam kondisi mabuk. Tercatat 85% kasus tabrak lari di AS diakibatkan oleh ulah pengemudi di bawah kendali alkohol.


Badi
Badi

Previous
Next Post »

Post Comment