Saat Kebohongan Menjadi Bomerang

Badinesia.com - Manusia hidup dalam kebersamaan dan bersosial. Bahkan berkoloni dalam masyarakat dan saling ketergantungan. Kerja sama dan saling melengkapi membuat hidup manusia terlihat lebih kompleks dan lebih baik. 

Namun terkadang permasalahan akan muncul saat persepsi antar insan berbeda dan menimbulkan kesalahpahaman. Salah paham bisa terjadi karena kurangnya toleransi bersama atau karena salah satu pihak berbohong. 

Berbohong adalah mengungkapkan hal yang tidak sebenarnya terjadi pada orang lain. Sehingga menimbulkan kesalahan penafsiran atau hal yang tidak sebenarnya. Berbohong bisa membuat anda tidak lagi dipercaya oleh orang lain atau bahkan sekali saja anda berbohong, selamanya tidak akan dipercaya.

Hati-hati dengan kebohongan, anda bisa termakan sendiri dalam kebohongan itu sendiri. Sekali anda berbohong seterusnya anda cenderung akan melakukan kebohongan kembali untuk menutupi kebohongan sebelumnya. 

Bohong dalam hidup memang sangat tidak dianjurkan, namun bagaimana jadinya jika anda tidak berbohong. Tekadang ada orang yang melakukan kebohongan untuk menutupi hal yang bisa berakibat fatal jika tidak berbohong.

Misalkan, seorang anak yang memiliki ibu sudah tua renta dan mengidap penyakit jantung. Dia mendapat musibah karena dipecat oleh atasan tempat dia bekerja. Namun dia bingung harus berkata apa pada ibunya, jika diungkapkan hal yang sebenarnya bisa-bisa orang tuanya itu terkena serangan jantung dan mati seketika. Pada kondisi inilah kebohongan terkadang bisa ditoleransi.

Walaupun semua kebohongan itu buruk, namun saya sarankan agar kita jangan sampai berbohong sepatah katapun. Selain karena kita dimintai tanggung jawab di dunia dan akhirat, kita juga akan merasakan akibat yang terjadi berikutnya. Bahkan bisa terjadi beruntun.

Apabila terdapat suatu permasalahan yang mendesak kita untuk berbohong, sebaiknya hindari berbohong dan berusahalah untuk berkomunikasi dengan cara lain.

Pada contoh kasus di atas anda bisa mengatakan bahwa dia akan berpindah kerja di tempat lain. Gunakan kata yang halus untuk menghindari kesalah pahaman.

Semoga tulisan ini membantu.

Terima kasih
@badinesia


Badi
Badi

Previous
Next Post »

Post Comment