Tentang tanggung jawab

sumber gambar aqufarsya.blogspot.com
Siapa sih yang tidak kenal dengan tanggung jawab. Semua manusia ditakdirkan untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Orang-orang di sekitarnya dan yang dia pimpin. Keluaga, jika dia adalah kepala rumah tangga. Sekolah, jika dia kepala sekolah. Negara, jika dia adalah presiden.

Fitrah manusia pasti sudah memiliki tanggung jawab sejak kecil, bukan tanggung jawab yang ini. "setiap manusia yang lahir di Indonesia memiliki beban hutang 10 juta. Dengan asumsi hutang Indonesia seluruhnya dibagi rata dengan jumlah rakyatnya. Bingung nggak tuh...

Seringkali kita melihat orang-orang yang mungkin berniat untuk bertanggung jawab, namun kadang caranya salah. Atau bahkan kita sudah pernah mengalaminya sendiri. Bertanggung jawab memang tidak mudah. Harus mengerahkan tenaga, pikiran serta menguras mental, belum lagi kalo soal uang. Uhh, beribetnya minta ampun.

Mungkin anda sering melihat berjibu rumah makan yang berada di emperan jalan, tapi juga nempel lekat dengan rumah pemiliknya. Ya, anda bisa tebak, usaha rumahan itu pasti untuk memenuhi kebutuhan keluarga, memang tidak semuanya. Tapi kebanyakan. Nah, anda tahu yang melayani, memasak dan membeli sayuran?. Sang istri, bagian membuat minuman kadang suami. Kadang pula dikerjakan sendiri oleh istrinya. Sementara si suami hanya duduk2 di emperan. Ketika ada pembeli datang dia berkilah..

"Mah, ada yang beli tuh.."

Kejadian ini saya lihat langsung di salah satu tempat makan di pinggiran kota Semarang. Saya langsung berimajinasi. Dimana tanggung jawab menafkahi sebagai seorang suami...!!!

Beberapa meter dari tempat saya pun ada kejadian demikian. Setiap pagi si Ibu menjual nasi pecel dan bubur. Si Suami duduk-duduk sambil ngrokok di depan rumah. Siang hari Si Ibu mencuci baju laundry yang kebetulan membuka jasa laundry juga. Sementara si ayah ngotak atik motor bututnya di samping rumah. Sore hari, malam hari.. si ayah masih nglayab. How? masih di Indonesia.

Belum lagi ada salah satu teman saya yang orang tuanya bener-bener tidak masuk akal. Si Ibu pergi ke luar negeri mencari nafkah menjadi TKI. Sementara di Ayah enak-enakan main judi menghabiskan uang kiriman dari istrinya. Semoga teman saya itu bisa menjadi panutan dan contoh bagi orang tuanya.

Lantas, apa itu tanggung jawab?

Anda bisa mengartikannya sendiri...

follow @badinesia
Badi
Badi

Previous
Next Post »

Post Comment