Indonesia Butuh Call 911


Saya ikut ngiris mendengar kejadian yang menimpa mahasiswi keperawatan Universitas Indonesia yang terjadi beberapa saat lalu. Namanya Anisa, dia meloncat dari angkot setelah merasa di putar-putar bukan pada jalur angkot yang benar. Mahasiswi ini akhirnya meninggal dunia setelah lima hari di rawat di Rumah Sakit ndak BECUS yang mengutamakan duit untuk merawat pasiennya. Saya tidak perlu menyebutkan rumah sakitnya, yang jelas saya kecewa berat denganSaya ikut ngiris mendengar kejadian yang menimpa mahasiswi keperawatan Universitas Indonesia yang terjadi beberapa saat lalu. Namanya Anisa, dia meloncat dari angkot setelah merasa di putar-putar bukan pada jalur angkot yang benar. Mahasiswi ini akhirnya meninggal dunia setelah lima hari di rawat di Rumah Sakit ndak BECUS yang mengutamakan duit untuk merawat pasiennya. Saya tidak perlu menyebutkan rumah sakitnya, yang jelas saya kecewa berat dengan pelayanan mereka.
            Di luar itu semua saya mulai berasumsi bahwa yang bersalah bukan sopir angkot atau tante yang ditelepon Anisa. Sebelum memutuskan untuk meloncat Anisa sempat menghubungi tantenya dan mengatakan bahwa dirinya sedang diputar-putar oleh sopir angkot. Kemudian tante Anisa menelpon balik dan yang mengangkat adalah pihak kepolisian.
            Sang Sopir angkot juga mengatakan tidak merasa ingin berniat buruk kepada Anisa. Buktinya setelah dirinya mengetahui bahwa gadis malang itu meloncat dari angkot, dia langsung menolong dan membawanya ke rumah sakit. Apakah itu niatan jahat?. Mungkin dibandingkan dengan kasusnya Rasyid Rajasa lebih berat kasusnya Rasyid. Tapi toh kenapa yang Rasyd tidak ditahan dan sopir angkot ini ditahan 5 tahun penjara?.
            Sepertinya ada yang salah dengan Negeri Ini..!!!

            Saya juga berspekulasi, kenapa si Annisa ini menelpon ke tantenya. Nggak sekalian telpon ke Polisi. Yaiyalah orang nggak ada fasilitas 911. Mungkin kalau ini terjadi di luar negeri tak akan terjadi separah ini. Kalaupun sopir angkot itu berniat jahat mungkin akan terjadi kejar kejaran antara sopir angkot dengan polisi yang ditelepon melalui 911. Seperti di Film-film Holiwood itu.
            Sudah saatnya nih pihak kepolisian memberikan fasilitas penunjang ini untuk melayani masyarakat. pelayanan mereka.
            Di luar itu semua saya mulai berasumsi bahwa yang bersalah bukan sopir angkot atau tante yang ditelepon Anisa. Sebelum memutuskan untuk meloncat Anisa sempat menghubungi tantenya dan mengatakan bahwa dirinya sedang diputar-putar oleh sopir angkot. Kemudian tante Anisa menelpon balik dan yang mengangkat adalah pihak kepolisian.
            Sang Sopir angkot juga mengatakan tidak merasa ingin berniat buruk kepada Anisa. Buktinya setelah dirinya mengetahui bahwa gadis malang itu meloncat dari angkot, dia langsung menolong dan membawanya ke rumah sakit. Apakah itu niatan jahat?. Mungkin dibandingkan dengan kasusnya Rasyid Rajasa lebih berat kasusnya Rasyid. Tapi toh kenapa yang Rasyd tidak ditahan dan sopir angkot ini ditahan 5 tahun penjara?.
            Sepertinya ada yang salah dengan Negeri Ini..!!!
            Saya juga berspekulasi, kenapa si Annisa ini menelpon ke tantenya. Nggak sekalian telpon ke Polisi. Yaiyalah orang nggak ada fasilitas 911. Mungkin kalau ini terjadi di luar negeri tak akan terjadi separah ini. Kalaupun sopir angkot itu berniat jahat mungkin akan terjadi kejar kejaran antara sopir angkot dengan polisi yang ditelepon melalui 911. Seperti di Film-film Holiwood itu.
            Sudah saatnya nih pihak kepolisian memberikan fasilitas penunjang ini untuk melayani masyarakat.
Badiuzzaman
Badiuzzaman

Previous
Next Post »

Post Comment