Tulisan Mahasiswa


Hari itu takan pernah terlupakan dalam hidupku, ketika kuliah Metodologi penelitian. Kuliah ini memberiku banyak inspirasi. Ketika itu kebetulan diisi oleh dosen muda panggil saja beliau pak KH. Beliau terkenal dekat dengan mahasiswa dan yang teringat di benaku beliu juga tidak sungkan untuk mengucapkan terimakasih kepada mahasiswanya. Pernah ketika saya bantu menyelesaikan masalah laptop sebelum jam kuliah dimulai, hanya beliau yang megucapkan terimakasih diantara semua dosen yang saya bantu untuk benerin laptopnya.
Pagi itu terlihat begitu awal walaupun jam sudah menunjukkan pukul 8.00, namun mahasiswa tetep aja masih ada yang telat. Beliau tidak pernah marah dengan kehadiran mahasiswa yang terlambat. Bahkan toleransi yang besar itu kadang disalah artikan oleh mahaiswa untuk datang terlambat. Maklum anak muda, banyak kesibukan.
Kuliah pun dimulai seperti biasa. Tugas kami untuk membuat outline mulai diperiksa satu persatu. Nah, yang menarik ketika beliau memeriksa tugas salah seorang teman perempuanku, sebut saja AG, dia mengerjakan tugas begitu lengkap sampai sampai menulis resume sendiri dari penelitian yang ada
"Saudari AG..?"
"Ya Pak.." Nampak kaget mendegar panggilan dosen
"Ini punya kamu.?"
"Betul pak.."
"Hmmm. kamu bikin sendiri ya..?
"Iya pak" Jawab AG
"Keliatan banget kalo tulisan mahasiswa pasti seperti ini" berhenti sejenak dan menatap semua mahasiswa di kelas itu dengan pandangan datar dan melanjutkan.
"Kebanyakan mahasiswa yang saya temui seperti ini ni, banyak yang menggunakan bahasa gaul keresmian, bahkan ketika mereka menuju laporan PKL, skripsi bahkan tulisannya masih begini. Terlalu berlebihan contohnya ini ni -Perlakuan ini dilakukan agar yang sampel dapat mendekati sifat daripada teori yang telah ditemukan-. Kalimat itu terlalu ambigu dan memprosasastrakan penelitian. Untuk itu anda harus bisa menulis pada tempatnya, kalo mau nulis bebas ya bukan disini tempatnya. Pemilihan kata atau diksi penulisan karya ilmiah harus baku dan formal. Belajarlah menulis dari sekarang"
Ketika itu sampai hari ini masih teringat dosen itu memberiku banyak motivasi untuk belajar menulis apapun.. entah fiksi maupun ilmiah.
Badiuzzaman
Badiuzzaman

Previous
Next Post »

Post Comment