gambar selesai persalinan (sumber) |
“wiu…wiu..wiu…”suara sirine melaju dengan
kencang. Bagiku itu adalah sirine pertanda kebahagiaan segera datang.
Orang-orang berkumpul di rumahku namun aku tak peduli dengan smua itu. Aku
kejar mobil bersirine itu sekuat tenaga. Sampai kemanapun akan aku ikuti tanpa
lengah sedikitpun.
Begitu mobil itu
berhenti, motorku ku sandarkan tanpa jeda di tempat keramaian. “Hey mas,
motornya jangan ditinggal disini!.. bawa masuk ke parkiran sana!” ah siapa
peduli. Aku terus berlari menabrak semua angan-anganku. Menghiraukan semua
bisikan yang menggangguku. Tidak ada nilainya sama sekali sepeda bututku itu
dibandingkan apa yang sedang ku kejar.
Aku tak mengerti
istriku akan dibawa kemana. Bangunan itu serba putih. Tak pernah aku melihat bangunan
seputih ini. Semoga ini pertanda baik. “Dok, Istriku dimana?” tanyaku
terengah-engah tanpa ragu. “Sabar mas, Istri mas baik-baik saja. Itu ada di
ruang pojok. Tapi mas belum boleh masuk.”Jawab dokter itu dengan tenang. Tanpa mengucap
sepatah katapun aku berlari meninggalkan Dokter gendut itu.
“Lastri…!!!” panggilku
keras. “Kamu ada dimana?” aku terus berlari menuju lorong-lorong. Di ruangan
terakhir, dari balik jendela aku melihat istriku berbaring lemas. Aku mencoba
masuk ruangan itu sekuat tenaga. Tapi semua suster di sekelilingnya
menghalangiku. Entah kenapa. Aku hanya ingin sedekat mungkin dengan dia. Tak lebih.
Beberapa orang
berseragam putih rapi. Mengenakan topi dan memegang pentungan tiba-tiba
menyeretku. Menariku tanpa ampun. Aku terus melawan. Meronta sejadi-jadinya. Tiba
tiba …“Owe..Owe…Owe.. “ Aku mendengar suara bayi. Semua orang terdiam termasuk
aku. Sepertinya orang yang menyeretku mulai lengah. Aku langsung melepaskan
diri dan berlari ke arah istriku. Disana aku melihat anak lelaki mungil
berbaring di samping istriku.
“Itu anakku!!!” Aku langsung mencium kepala anaku dan kening
istriku dengan penuh kasih sayang. Kini aku benar-benar telah menjadi seorang
ayah.
Cerita ini diikutsertakan dalam Event #poscardfiction yang diadakan oleh @kampungfiksi dan @smartfrenworld
Semarang, 29 Desember 2012
@badi_uzzaman
Post Comment
4 komentar
kasian suaminya ga bisa nemenin istrinya melahirkan :(
soalnya sikapnya kaya orang kesetanan sih ga bisa dikontrol jadi takut membahayakan pasien.. :)
terimakasih atas kunjungannya... :)
wah, langsung dibuat kisah fiksinya., semoga menang, yah, dek..
Amin.amin...
dari pada boring belajar buat UAS.. gini nih.. hehe
EmoticonEmoticon