Begini "Kelakuan" Business Model Canvas

"Apaan ini?"
"Katanya pengusaha muda, masa nggak tau?, Payah."

Konspirasi hati terus berundung pada cetakan kotak-kotak dalam kertas berjudulkan the business model canvas. 

Semua hal memang butuh perencanaan, organisasi, kegiatan, event (eh sama ya).. entah apapun itu hampir semua membutuhkan perencanaan matang. Kecuali kalo mau ke toilet di pagi hari, kadang memang  nggak perlu direncanakan juga akan terjadi sebagaimana alamiahnya. 

Sudah hampir 4 tahun saya menggeluti dunia bisnis membisnis, tapi entah kenapa baru kali ini saya mendengar model perencanaan bisnis seperti ini. Padahal sudah banyak baca buku manajemen perusahaan dan perilaku-perilaku CEO. Payah banget aku ini. Memang masih teramat sangat banyak sekali nemen pisan yang harus saya pelajari lagi di bidang entrepreneurship.

Masih teringat kala itu saya iseng-iseng ikut kegiatan pelatihan bisnis anak-anak management. Saya terlihat paling beda, paling tua, dari fakultas luar sendirian. Aneh. tapi saya ingin belajar dari siapapun dan apapun, walaupun itu dari adik kelas. (Yang ngisi acara ada yang sepantaran atau lebih muda dariku). Toh  belajar itu tak memandang umur. Yang penting dia tau, saya berguru. Saya ngerti, saya menggurui. Sejauh saya mendapat pelajaran darinya, tanpa harus malu "kenapa tidak"

Dua hari berlangung pelatihan yang membuatku banyak belajar, salah satunya dari teman lamaku. Muhdi, dan sosok pemudi pembaharu, mba Nadia (pemilik wangsa jelita). Dan mas Sano, seorang praktisi bidang lingkungan. Okelah, kita fokus ke topik kita, jika saya jabarkan materinya satu persatu, nggak bakalan selesai hari ini.

Kembali pada business model canvas. Kita bisa liat video kilasnya di Youtube, (klik link ini). 

Untuk pemetaan bisnis anda
Salah satu dari fungi model kanvas ini adalah sebagai salah satu pemeta dalam perencanaan bisnis. Nah, ini penting bagi para pemula dalam pembisnis. Biasanya ini menjadi santapan istimewa untuk para mahasiswa yang bermental bisnis. Memperiapkan perencanaan dalam waktu singkat, simpel dan nggak ribet. Hanya butuh pikiran brilian untuk menemukan ide bisnis.

Memetakan bisnis itu penting, sangat membantu kita dalam merencanakannya. Mengarah pada tujuan jelas, dan menjelaskan pada arahan kemana perusahaan kita akan berdiri. Mempertegas apa yang menjadi skala prioritas untuk dilaksanakan dan memperjelas bagian dari perusahaan yang penting untuk diluruskan. Pemetaan ini setidaknya membantu para pemula menemukan celah penting dalam usahanya.

Bagaimana penerapannya
Bagi yang nggak suka bahasa alien (english) kadang kesulitan memahami isinya. Tapi jangan kuatir, sekarang banyak digandrungi versi indonesianya.
Secara garis besar penerapannya begini:
Tuliskan target pelanggan yang akan dibidik di Customer segment. > Produk yang kita tawarkan di Value possition > Cara memberikan produk ke konsumen tulis di Channel > Program/cara untuk mempererat hubungan dengan konsumen tulis di Customer Relationship > Tuliskan pendapatan (money) yang akan kita peroleh di Revenue Stream.

Sudah, begitu saja...
Simpel kan?. Ini sangat membantu kita dalam menganalisa perencanaan mendirikan usaha.

Mari mencoba.
@badi_uzzaman


Unknown
Unknown

Previous
Next Post »

Post Comment