Belajar dari yang muda

Panelis dadakan (Doc.Panitia)
"Semester berapa mas..?"
"Aku semester akhir."
"Iya, akhirnya berapa?"
"Ya, akhiri saja pertanyaan mu itu..."
"Lha emang udah nggak ada temen seangkatan yang kuliah."
"Cerewet banget si lu.."

Muncul seribu satu bayangan "interogasi" di benakku kala pertama kali menginjakan kaki di fakultas tetangga. Ini kali pertama saya mengikuti kegiatan di fakultas yang belum sama sekali saya kenal.

Acara dimulai jam 8.30, saya datang jam 9.00. Tak ada mahasiswa. Kosong. Mungkin acaranya nggak jadi. tapi mana mungkin, acara segede ini  bisa batal seketika tanpa ada asap mengepul. Ku beranikan diri masuk entah sampai mana, muter cari yang ada tulisannya gedung C. Parkir di ujung barat kampus, ternyata ruangannya di ujung timur kampus. Ah, ini seperti pulang ambil kitab suci dari barat. Tapi tak apalah, demi setetes ilmu.



Masuk ke ruangan dengan posisi acara sudah mulai, tak ada orang satupun yang saya kenal. Ibarat sedang menyetrika baju, udah lama tapi stop contak belum dicolokin. Payah, mati kusut dibuatnya. Mulailah memberanikan diri dengan PeDe nya, tanpa rasa bersalah. Pura-pura berkenalan dengan mahasiswa yang sendirian. Wah ternyata benar, di ruangan itu saya paling tua. Semua mahasiswa baru... aduh saya salah masuk ruangan. 

Untungnya satu, ketua organisasinya saya kenal baik. Namun dia tetep adik kelas juga. Gejolak hati yang berkonspirasi pun terus meradang, "pulang nggak ya, pulang nggak ya.." tapi pematerinya menarik. Ah, lagi-lagi demi setetes ilmu. Tanpa menghiraukan kanan kiri saya fokus pada pemberi materi.

Masih beruntung lagi
Penanya terfavorit (Doc.Panitia)
Kebetulan sekali salah satu pematerinya adalah mba Nadya, notabene saya sudah lama kenal profilenya. Beliau alumni farmasi ITB. Teman saya ada pula yang di farmasi ITB, semester akhir pula, entah kenal atau tidak. Tapi saya salut bener sama mba Nadya, pemilik Wangsa jelita. Sebuah perusahaan yang dirintis sejak kuliah, sesuai bidang keilmuannya. Menghasilkan profit yang tak sedikit. Mampu memberdayakan dan menciptakan lapangan kerja. Menjaga dari labil ekonomi. haha... 
Saya gatel kalau tidak bertanya, mumpun bertatapan langsung. Tak tahan dengannya, mulut pun terucap.. ah, ketauan deh saya mahasiswa semester paling akhir. Setelah itu jadi deh penanya tervaforit pemirsa, eh salah .. pembicara... 

Ini sebuah kesempatan untuk menjalin hubungan, eh hubungan bisnis maksudnya. Bisa share dan tukar pengalaman. Saya lanjutkan via Tweet dan email. mantap.

Panelis dadakan
Muka-muka tua ini kembali membawa keberuntungan, hmm entah ini beruntung atau apes. Kala sedang membahas salah satu materi yakni perencanaan business model canvas. Kebetulan pembicaranya saya kenal. Kemudian entah ada ilham dari mana, semua peserta (maba) diminta membuat kelompok untuk simulasi bisnis. Ah, tadinya saya mau ikut tapi itu kan .. hemm.. nggak papa lah jadi penonton setia saja. Diluar dugaan si ketua organisasinya ngajak buat jadi panelis. Yasudahlah, apa boleh buat.

Qoute "Belajar itu tidak harus pada orang yang lebih tua, tapi pada orang yang lebih bisa."
Saya @badi_uzzaman tetap di badinesia.com

Semarang 2 oktober 2013
@badi_uzzaman
Unknown
Unknown

Previous
Next Post »

Post Comment

3 komentar

Unknown
AUTHOR
October 3, 2013 at 11:32 AM Reply Delete Delete

Terimakasih sudah berkunjung, dapatkan update terbaru , tetap di badinesia.com.. haha.. :)

avatar
Anonymous
AUTHOR
October 3, 2013 at 11:38 AM Reply Delete Delete

Mantap sekali abang ini... mampir di lombaku.com bang.. :)

avatar