Ini Terlalu Mengecewakan Bangsa



Sumber: Dokumentasi pribadi 2013
Salah ketik?
Salah baca?
Salah nulis?
atau,
Salah lihat?

Yang jelas bukan karena tidak mengerti bahasa, atau yang membuat tidak lulus SD kan?. Jika ketemu sama kepala sekolah dari yang buat papan itu pasti saya pengen bilang. "Pak, dia dulu siswa bapak, mbok diliat tulisan ini. Mending suruh balik ke SD lagi deh"

Anda pasti bisa melihat dengan sangat jelas tulisan ini. Bukan editan atau saduran gambar. Tulisan ini asli dan nyata terjadi di Indonesia. Di Samping Samsat kota Purwokerto. Tidak ada satupun yang berusaha untuk memperbaiki. Kemungkinan sudah beberapa tahun bertengger di dinding pagar samsat purwokerto. Terlihat dari lumut yang sudah mulai bercecer mendekati tulisan itu.

Coba baca dengan seksama :"MOHON PERHATIAN..!!! DILARANG UNTUK TIDAK BERJUALAN DI SEPANJANG JALAN INI". Anak TK juga tau apa maksudnya kan? Mungkin itu salah satu sebab masih banyaknya pedagang kaki lima yang lalu lalang di sepanjang jalan untuk berjualan.

Seandainya saya yang jadi tukang bubur di sepanjang jalan itu, dan ada satpol PP mendekat dan mengusirku. Pasti tek balik nanya, 

"Pak satpam bisa baca?"
"Bisa-lah, kalo nggak mana mungkin jadi satpam.."
"Bisa tolong bacakan tulisan itu...?"
"Mohon perhatian, dilarang untuk tidak berjualan di sepanjang jalan ini."
"Tau maksudnya pak..?"
"Ya,"
"Kalo begitu pergi saja sanah... bilang bos mu kalau aku sudah patuh pada peraturan di dinding tembok. benar kan, saya nggak bohong, njenengan juga nggak bohong. Sudah sonoh gih pergi.. "

Pada kasus ini, kekecewaan ini biarlah menjadi pelajaran untuk kedepannya. Pak dan bu Samsat Purwokerto, ayolah segera dibenarkan itu tulisan. Jangan memalukan seperti ini, apa kata dunia? Berikan contoh pada yang muda. Semua pasti tau tulisan yang benar seperti apa, kalau masih bingung apa yang harus ditulis, tanya ke guru Bahasa Indonesia. Kalo perlu bagi para calon penulis spanduk di jalan raya, ikutlah kursus atau les privat bahasa Indonesia.

Terkadang kita tidak sadar pada penggunaan bahasa yang sangat tidak layak untuk dibanggakan sebagai bangsa Indonesia. Bahkan lebih ke arah "Sangat mengecewakan". Saya sangat menyarankan kepada siapapun sebelum membuat pengumuman, tulisan atau apapun yang akan dibaca oleh khalayak ramai, minimal dibaca lagi deh, agar orang lain yang membacanya mengerti apa yang kita maksudkan. Saya sering sekali menemukan kalimat kalimat ambigu yang jelas-jelas terpampang di banyak sudut kota di Negeri ini.

Mengenai tulisan yang menjadi konsumsi publik setidaknya ada etika kesopanan yang digunakan. Seperti contoh lain..
"AWAS ADA LUBANG..!!!"
"AWAS KEBENJOT BENJUT"
"JANGAN BIKIN ONAR !!"
"JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN..!!"

Dimana etika kesopanan khas bangsa Indonesia, berikan lah ungkapan-ungkapan positif yang menggerakan hati untuk berbuat baik. Cari celah ke-peri-an. Bukan celah Ke-setan-an yang bersifat mengancam atau mengintimidasi. Ingat, salah satu kebanggaan kita menjadi bangsa Indonesia adalah norma sopan santun dan gotong royong...

*Tulisan ini dibuat semata untuk kemajuan perbahasaan indonesia.

Semarang, 3 Oktober 2013
@Badi_uzzaman








Unknown
Unknown

Previous
Next Post »

Post Comment

6 komentar

Unknown
AUTHOR
October 4, 2013 at 7:08 AM Reply Delete Delete

anak palaka muncul... terimakasih pak sudah mampir..

avatar
Pecinta Senja
AUTHOR
October 11, 2013 at 8:13 AM Reply Delete Delete

Siap jadi guru privat para calon penulis spanduk :D
Izin copy gambar, Mas Bad. Nuwuun

avatar