Lelaki Itu Adalah Bruce Lie



 Sebuah kecelakaan kecil membuat seorang pemuda di kota terpencil harus berbaring di rumah sakit dalam waktu yang sangat lama. Bahkan dokter yang telah memeriksanya sudah angkat tangan tak lagi ada kemungkinan anak ini untuk sembuh. Kecelakaan motor membuat tulang rusuknya patah dan tak bisa diluruskan lagi. Bahkan dokter menvonisnya akan cacat seumur hidup dan tak akan pernah bisa berjalan lagi.

Namun ayah dari anak ini selalu optimis bahwa anaknya akan sembuh dan kembali bisa berjalan normal seperti sedia kala. Setiap hari ayah dari anak ini tidur di rumah sakit demi menemani dan merawat anak semata wayangnya ini. Hampir setiap pagi ketika anak ini bangun tidur ayahnya berada di samping ranjangnya dengan kondisi yang kecapean. Setiap pagi pula anak ini selalu diceritakan cerita yang memotovasi dan selalu diceritakan keadaan di luar jendela kamar rumah sakitnya.

Ayah menceritakan dari jendela rumah sakit dia bisa melihat apa saja, mulai dari pepohonan yang tumbuh rindang, anak-anak yang bermain karate, tekwondo, bermain sepak bola dan sebagainya. Dia pun menceritakan betapa senangnya bisa berlari pagi di jogging track di depan rumah sakit.

Hingga pada suatu ketika si Ayah ini jatuh sakit dan tak lagi bisa menemani anaknya di rumah sakit. Pagi yang cerah itu dia terbangun dari tidurnya dan tak melihat lagi sosok ayah yang selama ini menemaninya dalam tidur dan paginya. Setelah mendapat kabar bahwa ayahnya sekarang sedang jatuh sakit, anak ini langsung sekuat tenaga berusaha untuk berdiri dari ranjangnya. Anehnya dia bisa berdiri walau masih harus ditopang dengan tongkat. Setelah itu si anak melihat ke arah jendela dan ternyata dari jendela itu dia tak bisa melihat apapun kecuali hanya tembok gedung yang ada disampingnya.

Anak ini merasa kecewa dan langsungditemui ayahnya yang sedang berbaring di kamar tidur rumahnya. Ayah sangat bahagia melahat putra semata wayang ini bisa berjalan dengan kedua kakinya. Berkat dorongan yang kuat untuk bisa berjalan kembali dari ayah dan keluarganya.
“Yah, kenapa ayah berbohong setiap hari, kata ayah di samping tembok kita ngliat banya pepohonan, banyak orang berlarian ketika pagi hari? Tapi setelah aku ngliat hanya ada tembok saja yah!!” tanya anak penasaran.
“Ayah memberikan harapan yang semu karena ayah melihat kamu sudah tak lagi memiliki harapan hidup dan bahkan dari dalam diri kamu sendiri sudah tidak lagi percaya kalau kamu bisa sembuh. Ayah hanya ingin harapan ayah satu-satunya bisa berdiri kokoh dengan kedua kakinya di depan ayah ini. Hanya itu harapan ayah.”
Mereka berpelukan untuk merayakan kebahagiaan. Akhirnya anak itu tumbuh menjadi seorang yang legendaris yakni Bruce lie..

Badiuzzaman
Badiuzzaman

Previous
Next Post »

Post Comment