Jalan Semangat

Pagi yang cerah memberikan warna baru yang menyegarkan. Dari kejauhan tampak seorang senior sedang memberikan pengarahan pada juniornya. Menit demi menit terlampau tanpa terasa hingga hampir satu jam lamanya senior itu terus memberikan pengarahan, entah efektif atau tidak. Yang kami tau dia terus berbicara walaupun juniornya sudah merasa gusar dan mulai terdengar pembicaraan kecil diantara rapatnya barisan warna putih.

Bersama temanku yang sedikit lebih tua, kami terus mengawasi mereka dari kejauhan. 
Aku :"Lihat itu mas, sedari tadi orang yang pake baju merah itu terus berbicara di depan maba, padahal sudah hampir satu jam disana" sedikit pemulai pembicaraan.
Teman: "Itulah salah satu ciri seorang manajer, terus berbicara dan memberikan pengarahan panjang"
Aku: "Gak begitu juga kali mas, seorang manajer itu harus bisa mengerti orang yang diaturnya. Kalau menurutku sih dia (yang sedang bicara di depan) terlalu egois.."
Teman: "Kenapa egois?" sembari mengerutkan kening.
Aku : "Dia mementingkan dirinya sendiri, mengikuti kesenangannya.. dia menikmati saat dia sedang bicara di depan tapi tak bisa mengerti orang yang sedang mendengarkan ucapannya."
Teman :"Iya juga sih, dia memang terlihat seperti itu, wajarlah jika masih dalam posisi belajar. Yang lebih penting lagi jika kita menjadi seorang pemimpin harus bisa mengerti dan memahami isi hati pengikut kita.
Tau gak bedanya pemimpin dan manager?" tanya balik ke aku
Aku: "Pemimpin itu memberikan visi dan arahan, manager itu eksekutor arahan.."
Teman: "Ya, itu memang benar secara konsep. Tapi yang lebih penting lagi seorang manager itu melakukan semua kegiatan dengan benar tetapi seorang pemimpin itu melakukan hal yang benar".
Aku:"hmmm.. ko kita malah debat serius sih,.."
Teman: "Ini bukan debat serius, tapi sebuah pembelajaran secara tidak langsung. Jika kita ingin menjadi orang yang lebih baik harus berani belajar dari orang lain. Yang terkadang kita belum bisa adalah bersikap _legowo_ bertoleransi pada orang lain."
Aku: "hmm.. toleransi seperti ketika orang lain bicara kita mendengarkan dan tidak memotong pembicaraan..?"
Teman: "Itu salah satunya. Yang sekarang terlihat, seperti halnya kita sekarang sedang melihat orang itu belajar berbicara di depan. Jangan pernah mencela atau memikirkan hal yang buruk tentang dia. Selain karena Alloh mengetahui segala sesuatu termasuk apa yang kita pikirkan, tetapi mungkin saja dia akan menjadi orang yang lebih baik dari kita..

Mentari terus beranjak naik, kami sudahi jalan bagi dengan inspirasi baru dan wawasan baru....
semoga hari ini menjadi hari yang lebih baik dari kemaren..
amin..
Badiuzzaman
Badiuzzaman

Previous
Next Post »

Post Comment