Hari yang Bersemangat

Entah kenapa hari  ini saya bersemangat untuk menciptakan tulisan. Apapun itu bentuknya, mulai dari menulis cerpen sampai semua yang ada di pikiranku ingin ku tumpahkan semua dalam bentuk tulisan ini. Seandainya saya diberi kesempatan lebih saya akan terus mencoba untuk berkontribusi pada pendidikan dampai akhir khayatku. Sejak beberapa bulan yang lalu, menulis menjadi salah satu bagian dari hidupku. Jika satu hari saj saya tidak mencurahkan pikiran dalam tulisan serasa hidup itu tak berarti lagi bagiku.
Banyak orang ang menganggap bahwa menulis adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Namun tidak bagi saya, menulis adalah hal yang paling menyenangkan dalam hidup. Ketika proses menulis itu sendiri terasa sedang berada dalam alam mimpi dan angan angan yang berlari sesuai apa yang saya inginkan. Saya ingin menjadi supermen, ingin menjadi Pilot, Ingin menjadi astronot. Seolah itu semua terpenuhi ketika saya menulis. Angan angan yang tinggi dan sebuah harapan yang terlalu besar akan dengan sangat mudah terwujud dalam bentuk tulisan. Seorang pakar megatakan behwa menulis akan dapat mengembangkan imajinasi kita agar bisa menelaah dan memecahkan masalah yang ada di dunia nyata.
Menulis menjadi sebuah pekerjaan yang menyenangkan jika anda telah menemukan jati diri anda yang hilang dalam dunia nyata. Ketika anda berada dalam dunia nyata kita menganggap bahwa dunia kita dibatasi oleh sesuatu yang tak bisa dijangkau dengan kekuatan manusia sekeras apapun itu. Namun jika dalam dunia tulisan apapun bisa terjadi. Kita pengen rumah mewah tinggal tulis “rumah mewah”, kita ingin mobil spotr keluaran terbaru tinggal tulis “mobil sport”. Yah dengan gampangnya kita bisa meminta layaknya berada di syurga.
Saya menjadi teringat dengan salah seorang teman saya yang kebetulan juga suka menulis. Dia mulai menulis sejak SMA, bahkan bukunya sudah terbit dalam bentuk Novel. Bayangkans aja ketika berada di SMA sudah memiliki pemikiran yang begitu maju. Saya pun terkadang berangan angan untuk dapat menullis seperti dia dan bahkan bisa menyerupai para penulis profesional yang spektakuler di dunianya.
Saya menganggap bahwa menulis dan memberikan sebuah “unek-unek” pada bangsa ini sama saja kita memberikan sumbangan secara tidak langsung pada bangsa ini. Setidaknya suara kita bisa didengar oleh beberapa atau banyak orang yang mau membaca tulisan kita.

Badiuzzaman
Badiuzzaman

Previous
Next Post »

Post Comment