Pentingkah Menjawab Spionase

Sedang ramai-ramainya spionase antar negara. Entah ini karena baru kali ini disiarkan oleh publik atau karena reaksi media masa yang berlebihan. Hal yang lumrah jika spionase itu dilakukan oleh badan intelejen antar negara. Mungkin itu yang disebut dengan waspada, mengetahui sebanyaknya informasi milik negara lain, baik itu kawan atau lawan.
Namun yang ini berbeda, spionase dilakukan kepada pejapat tinggi negeri Indonesia Raya, Presiden dan punggawanya tak luput dari ulah negara Paman Sam dan negeri Kanguru. Entah apa yang dibalik itu semua, mungkin paman sam sedang berburu kanguru atau kanguru dan paman sam sedang ngintip-ngintip negeri orang. Pastinya, bahwa kita kecewa, sebagai negara sahabat, sebagai negara yang sama-sama menggunakan sistem demokrasi.

Informasi ini mencuat semenjak salah seorang mantan anggota BIN Amerika melontarkan semua fakta yang dia ketahui. Tak hanya Indonesia yang menjadi sasaran penyadapan, Prancis dan negeri lainnya pun mengalami hal demikian.

Apa tindakan negara yang disadap?
Tak usah ditulis panjang lebar, yang jelas mereka mengambil tindakan tegas. Termasuk memutuskan hubungan bilateral antar negara dan menunda penandatanganan kerjasama. 

Sedangkan Indonesia?
Kepala negara tegas, namun sayangnya hanya di Twitter. Mungkin beliau sedang berfikir keras untuk mengambil keputusan. Dari pada lama menunggu, telpon saja Pak Obama, tanya kebenaran spionase. Hanya jawaban Ya ata Tidak. *seperti acara hitam putih. Jika iya kita harus tegas untuk ambil sanksi, jika tidak kita lebih waspada.
Gitu aja ko repot...*

......
Sedang menunggu ketegasan pak Presiden, untuk martabat bangsanya.

Atau para hacker perlu mengambil tindakan? jika ini terus dibiarkan jiwa patriotisme dari hacker dan teroris ala indonesia bisa beraksi, menimbulkan korban jiwa.

Nah tuh, siapa yang bertanggung jawab.

Jika Pak Presiden segera mengambil tindakan dan pengumuman terang terangan, rakyat pun merasa lega karena ngrasa dinaungi oleh pemimpinnya.

Semangat pak Presiden.... ^Ditunggu gerakannya....


Semarang, 19 November 2013
@badi_uzzaman
Unknown
Unknown

Previous
Next Post »

Post Comment