Cara Brilian Dahlan Iskan Menyelamatkan Jawa Pos


Dahlan iskan
Badinesia.com - Menjadi orang sukses bukanlah perkara yang gampang. Sukses dalam kali ini adalah menjadi bagian dari penentu nasib bangsa dan masyarakat. 

Siapa yang tidak kenal dengan tokoh yang satu ini, sempat menduduki bakal calon presiden, memimpin perusahaan-perusahaan top markotop bahkan menjadi menteri paling disanjung di negeri ini.

Di bidang politik memang nama beliau sangat santer dibicarakan, namun saya tidak akan membahas hal ini. Saya lebih condong untuk mengulas tentang keberhasilannya menjadi pimpinan Jawa Pos. 

Seperti yang banyak diketahui Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada tanggal 1 Juli 1949, melalui nama awalnya adalah Djawa Post. 

Ceritanya begini, Djawa pos dahulu sempat mengalami kemerosotan omset sekitar tahun 1970an. bahkan menurun tajam pada tahun 1982 oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Lancar cerita The Chung Shen ini menjual Jawa Pos ke tangan Direktur Utama PT Grafiti Pers, Penerbit Tempo yaitu Eric Samola. 

Pada tahun 1982 Eric Samola memberikan kesempatan untuk Dahlan Iskan agar memperbaikinnya. Dari sinilah ide brilian Dahlan Iskan untuk merevitalisasi jawa pos muncul. Kala itu budaya membaca koran adalah sore hari. Dahlan iskan justru menerbitkan dan mendistribusikan Jawa Pos di pagi hari, agar terkesan lebih awal dan lebih cepat dari yang media yang lain.

Namun tidak segampang itu, hampir semua stafnya tidak menyetujuinya. Mereka beranggapan bahwa tidak akan ada orang yang membacanya di pagi hari. Dahlan iskan tetap bersikeras dengan idenya itu. Justru dia beranggapan dengan terbit pagi membuat masyarakat lebih cepat mendapat informasi dan informasi dianggap lebih hangat. Kala itu media yang lain masih terbit sore. 

Selanjutnya Dahlan iskan dan timnya mengedukasi masyarakat agar membaca koran di pagi hari. Alhasil masyarakat menjadi kebiasaan membaca koran pagi hari dan media koran yang lainnya mengikuti jawa pos terbit di pagi hari. Bahkan dalam kurun lima tahun (1982-1987) Jawa Pos berhasil terbit dengan oplah 126.000 eksemplar. Sebuah prestasi fantastis yang mengagumkan.

Dahlan iskan terus melebarkan sayapnya dengan membangun jaringan media Jawa Pos, uyang pada awalnya hanya menerbitkan koran beranjak pada majalah dan membuat jaringan JPNN (Jawa Pos News Network. JPNN merupakan aringan media terbesar di Indonesia saat ini dengan memimpin 190 surat kabar, tabloid dan majalah serta memiliki 40 percetakan  yang tersebar di seluruh Indonesia.

Semoga kisah beliau menginspirasi kita.
Salam
@badinesia
Badi
Badi

Previous
Next Post »

Post Comment