Malu itu membuat orang tidak berkembang, tapi
kalau dipermalukan justru membuat orang termotivasi untuk berkembang. Salah
satunya malu ketika tampil di depan umum. Kita tak bisa mengungkapkan apa yang
ingin kita ungkapkan agar tidak terjadi salah paham.
==========================================================
Aktivis memang salah satu jalan yang Riko
pilih. Riko selalu ingin mengikuti pelatihan-pelatihan aktivis terutama
kebangsaan yang berwawasan sosial politik. Dia memang tak pernah lagi grogi kalo ngomong di depan umum. Maklum
sejak SMA memang dia dilatih speak up terus di depan kelas. Tapi tidak
dengan kejadian-kejadian yang di luar kontrol Riko, beberapa kali dia
dipermalukan di depan umum.
Datang satu persatu orang dalam ruangan yang
sempit di kampus UNDIP. Seluruh perwakilan aktivis kampus akan berkumpul di
ruangan ini. Tak terkecuali Riko, dengan gaya aslinya yang tangkas atau lebih tepatnya terburu-buru Riko muncul dari balik
pintu tua ruangan ini.
“Sreeet…” ditariknya pintu itu dengan perlahan.
“Wah sepi nih…” ucap Riko,
“Acara akan dimulai jam berapa mba..?” tanya
Riko pada seorang panitia yang berdiri tidak jauh dari tempat Riko masuk
ruangan.
“Sekitar jam 9 mas.”sambil melihat jam tangan
mba itu menjawabnya.
“Wah, kenapa di undangan jam 8 ya, sudah aneh
negeri ini” saut Riko
“Iya ni mas, mungkin sedang pada ada agenda
pagi”
Riko mengerutkan keningnya, berfikir lebih
dalam apa yang dimaksud “agenda pagi”. Mungkinkah olahraga, joging, cuci baju
atau nungguin kloset. Yah apapun itu Riko harus menghargai karena panitia
berusaha untuk terus berpikir positif.
Jam 9.30 acara baru dimulai, keterlambatan 1,5
jam. Sebuah rekor keterlambatan acara yang paling bergengsi yang pernah Riko
alami. Dalam hati walaupun dongkol tapi tetap harus berfikir positive optimistik.
Waktu terus bergulir, masing masing kelompok
memaparkan hasil diskusi mereka dalam bentuk penyajian presentasi. Tibalah
waktunya kelompok Riko untuk presentasi. Salah satunya yang jadi presentasi
adalah Riko. Tak ada satupun yang tau kalau Riko punya kelainan hyperhidrosis.
Tidak tahan pada udara ruangan yang panas. Mungkin juga faktor kebiasaan kuliah
di kampus fakultasnya pakai AC. Break
down Riko tak bisa mengelakan ketika presentasi Harus bercucuran keringat
yang sangat banyak. Mungkin anda tak pernah bisa bayang kan seberapa banyak
keringat yang ada di muka riko. Mungkin kalau anda melihat orang yang berada di
bawah air terjun membasahi tubuhnya dengan air yang mengalir, nah itu seperti
riko yang sedang kepanasan kala itu.
Semua orang mengira bahwa Riko sedang Nervous tapi dia tidak seperti itu. Dia
tak bisa mengungkapkan bahwa dia terkena Hyperhidrosis. Hal ini menjadi sangat
merugikan dia dan kelompok karena pada akhirnya kelompoknya tidak masuk dalam 5
besar.
Semua pasti ada hikmahnya….
Post Comment
2 komentar
kebiasaan ngaret emang udah membudaya,yah? kadang kesal juga, saat diri udah berusaha on time, tapi masih ada yang terlambat..
Harus bekerja keras untuk membenahinya. Kalau tidak bisa mengubah orang lain minimal berubahlah dari diri sendiri,,,
semoga semakin banyak orang sadar akan pentingnya menghargai waktu
EmoticonEmoticon