Badinesia.com - Tak henti-hentinya siswa SMK juga bisa berprestasi di kelasnya. Salah satu yang cukup menggemparkan dunia pendidikan adalah siswa SMKN2 Sinabang ini. Meski lokasinya jauh dari perkotaan yaitu di Pulau Simeulue, Aceh. Tidak mengurungkan dirinya untuk bisa menciptakan prestasi yang sangat menawan.
Siswa ini berhasil memodifikasi motor berbahan air. Hanya menggunakan satu liter air, motor ciptaannya ini dapat menempuh jarak sekitar 700 km. Nanda Alavanta nama lengkapnya, bersama dengan teman sekelasnya di jurusan Otomotif berinisiatif merancang motor ini.
Dilansir dalam Okezone.com siswa ini mengatakan
"Habis waktu sebulan membuat ini. Dari penilitian sampai proses merencangnya,
Motor hasil ciptaan dirinya dan kawan-kawan dipamerkan dalam Expo pendidikan pada 18 september lalu. Bahkan motor ini dapat menarik banyak sekali perhatian dari para pengungjung.
"Sudah kami tes keliling pulau (Simeulue), Alhamdulillah baik-baik saja. Yang penting diperhatikan adalah kondisi aki dan kipronya harus oke. Kalau tidak maka jalannya bisa tersendat," lanjut siswa Kelas II itu.
"Kami pengen ada perubahan di sekolah," lanjutnya.
Mereka menggunakan motor Win 100 butut yang ada di laboratorium otomotif sebagai object eksperimen. Dirinya mengaku telah dibantu oleh salah seorang gurunya yaitu Wendi Sebastian.
Mereka mengatakan menggunakan bahan sederhana berupa botol plastik tahan panas yang diisi dengann air murni, selanjutnya disambungkan dengan silinder pembakaran menggunakan slan stainless stell. Kedua kabel tersebut disambungkan pada botol.
Agar bisa menjalankan mesin, aki dan air harus dicharge terlebih dahulu. Agar bisa berjalan, anda harus menhidupkan motornya terlebih dahulu dan membiarkan mesin menyala. Setelah hidup baru ditetesi bensin dan proses charging dengan memisahkan sulfur serta zat kapur dari aki dan unsur hidrogen pada air.
Selanjutnya, daya aki dan aliran listriknya tinggal diperhatikan. Jika listrik bagus, maka sulfur dapat menempel dengan sendirinya pada stainless stell serta tidak akan masuk ke silinder. Kemudian, hidrogen yang mudah terbakar dan oksigen akan terpisah. Prinsip yang digunakan adalah pemisahan hidrogen dan oksigen yang akan menimbulkan ledakan jika tersulut dengan api.
Wendi juga mengungkapkan bahwa pengecasan sebaiknya gunakan aki basah. Pasalnya, dalam setiap pengecasan butuh 5 ampere serta aki akan panas dan menguap.
"Kalau menguap airnya berkurang, aki basah bisa kita isi lagi. Kalau aki kering tidak," ujarnya.
Dalam menjalankan inovasinya mereka membutuhkan dana satu juta rupiah yang semuanya ditanggung Kepala SMKN 2 Sinabang, Safdar SR.
"Bahannya tidak sampai Rp400 ribu, tapi untuk risetnya yang banyak habis biaya," tutur Wendi.
Mereka mengatakan percobaan memisahkan unsur hidrogen, oksigen dan sulfur gagal hingga tujuh kali. "Tapi tetap kami coba hingga berhasil," sebutnya.
Wendi menilai, motor berbahan bakar air ini bisa menjadi alternatif di masa depan, terutama untuk warga yang tinggal di Pulau Simeulue. "Di sini harga BBM mahal, jadi mungkin ini bisa jadi solusi," katanya.
"Jika nanti berhasil kami akan siap diminta untuk membantu orang lain yang membutuhkan motor ini," sebutnya.
Semoga tindakan kreatif ini bisa terus berlanjut dan menjadi contoh untuk siswa SMK lainnya di seluruh Indonesia.
Post Comment
EmoticonEmoticon