sumber ilustrasi dari harianterbit.com |
Skripsi memang menjadi halangan rintangan terbesar bagi sebagian orang yang menempuh jenjang S1. Mungkin karena mereka tidak biasa menulis jadi kesulitan untuk membubuhkan kata-kata dalam setiap lembar skripsinya.
Menjadi stress dalam mengerjakan skripsi memang sudah menjadi hal yang lumrah dari mahasiswa tingkat akhir. Namun jangan sampai stress itu justru merugikan diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Jangan pernah merepotkan orang lain atas tanggung jawab kita yang harus segera kita kerjakan.
Nah, ini ada kasus yang membuat orang miris mendengarnya. Berdasarkan berita yang dilansir oleh jateng.tribunnews.com di sini memberitakan bahwa di Kendal ada seorang mahasiswi yang bunuh diri hanya karena tidak kunjung selesai dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswi ini bernama Isnaini Agus Rianto. Kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kendal.
Mahasiswi ini ditemukan tewas di kamar rumahnya yang berada di asrama brimob desa Plantaran Kaliwungu Selatan, Kendal. Bapaknya yang berprofesi sebagai anggota Brimob sonta kaget saat mengetahui putrinya sudah tidak bernyawa. Bapaknya, Aipda Sunawan yang pagi itu hendak membangunkan anaknya mulai merasa janggal karena tidak ada suara. Setelah dia paksa masuk kamar dan anak putrinya ini sudah tidak bernyawa. Gantung diri.
Sunawan mengaku tidak pernah ada keluhan dari putrinya, tiba-tiba saja terjadi seperti ini. Dugaan motif kuat Isnaini meninggal karena bunuh diri. Depresi lantaran tidak kunjung kelar mengerjakan skripsi. Sontak teman-teman sekampusnya pun sangat kaget.
Di Status BBM nya terakhir tertulis "Besok hari terakhirku."
Betapa rasa bersalahnya si Dosen pembimbing skripsinya ya...!!!
Pelajaran untuk para dosen pembimbing skripsi agar segera meng ACC Naskah skripsi mahasiswanya... Tak usah Revisi lama-lama. Langsung Sidang, lulus Wisuda...
Beginikah esensi dunia pendidikan kita?
Mari berdiskusi...
@badinesia.com
Post Comment
EmoticonEmoticon