kesetiaan = kehormatan |
Sadarkah anda dengan orang-orang di sekitar kita yang tulus dan setia menemani kita saat susah dan senang. Dengan pasangan kita yang selalu setia menghibur saat sedih dan menemani saat senang?. Apakah kita setia dengan mereka, apakah kita loyal terhadap mereka.?
Loyalitas preman
Saya tidak pernah mengajarkan untuk menjadi preman, tapi coba tengok mereka. Selain preman juga ada lagi, "angkatan". Tapi saya lebih respek pada preman ini. Mereka membangun kesetiaan yang sangat kuat, solidaritas. Kadang memang berlebih, tapi ini patut untuk dicontoh pada segi positifnya. Bukan berarti ketika ada teman yang disakiti orang lain kita membantu membalaskan dendamnya. Bukan berarti kita harus membunuh orang yang telah membunuh teman kita. Bukan berarti juga kita harus solidaritas tingkat tinggi sampai kehilangan belas kasih kemanusiaan. Tapi yang saya ingin sampaikan, mereka (preman) ini saling berbagi pada sesama, saat yang satu kelaparan yang lain berbagi makanan. Saat satu kesulitan yang lain memberi pertolongan. Itulah loyalitas.
Setia ala Jepang
Pernah dengar karyawan Jepang yang resign dari pekerjaannya?. Pernah dengar perusahaan jepang melakukan PHK besar-besaran. Jarang sekali. Mereka dididik untuk loyal pada perusahaan. Perusahaan pun loyal pada mereka. Di Jepang pasti anda sering dengar orang yang bekerja di sebuah perusahaan dari awal sampai akhir, dari freshgraduate sampai pensiun. Kenapa?. Itulah loyalitas.
Pasangan hidup loyal nggak?
Inilah inti dari tulisan ini, kesetiaan pada pasangan adalah sebuah kehormatan. Setia pada satu pasangan mengurangi resiko HIV/AIDS, oops. Bukan itu hal pentingnya. Tapi saling menerima dan memberi antara kedua mempelai tersebut. Kala ikrar ijab Qobul untuk menjadi pasangan sehidup semati, berarti anda sudah mentakdirkan diri anda untuk menjadi pasangan setianya. Tak boleh cerai, tak boleh ingkar. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sempurna, semua memiliki kekurangan dan kelebihan. Nah, tinggal kita saling melengkapinya. Beruntunglah mereka-mereka yang mendapatkan pasangan lebih dari yang diidamkan. Itulah kesetiaan yang sesungguhnya.
Bagaimana dengan pacaran?, haruskah setia?. Saya tidak menganjurkan untuk pacaran. Salah satu resiko pacaran adalah anda berani menikahinya. Jangan pernah pacaran kalau anda belum siap menikah. Pacaran itu resiko dari jatuh cinta, cinta lain jenis itu adalah buah dari kehidupan yang fana ini. Seseorang yang jatuh cinta kadang tak punya alasan, karena mereka sebut cinta sejati atau cinta yang tulus.
Memang ada yang pacaran sampai setia banget, bahkan sampai melakukan hubungan pasutri, nangudzubillah. Itu jenis setia yang bodoh, bukan saling menjaga tapi saling menghancurkan diri sendiri. Jangan kuatir Alloh memberikan jalan pintu taubat bagi Hambanya yang benar-benar bertaubat.
Loyalitas adalah ketika kita setia pada jalan yang benar dan membenarkan jalan pasangan...
Follow @badinesia
Post Comment
4 komentar
(h)
apaan cuma tepuk tangan doank, diremove lagi comentnya...
:-#
EmoticonEmoticon