Adil Tak Harus Sama Rata

Badinesia.com - Ingatlah bahwa keadilan adalah sesuatu hal yang semu dan abstrak, tak bisa dinilai hanya dengan berangan angan intuisi belaka. Keadilan banyak diperdagangkan atau bahkan juga dikesampingkan demi mobil mewah yang berjejer di garasi.

Berlanjut dari perbincangan dengan Bapak Afirman Karyono, ingin saya menjabarkan lebih banyak mengenai hal ini. Mungkin banyak dari kita yang mengeluhkan kurang adanya keadilan yang ditegakan oleh lembaga keadilan maupun pihak yang berwenang. Nah kondisi ini jelas ada berbagai sebab musebabnya. Tidak ada asap tanpa adanya api. 

Keadilan yang begitu mahal harganya dipicu karena konsep dari keadilan sendiri yang belum banyak kita pahami. Ingat, Adil itu bukan sama rata. Coba anda bayangkan, seandainya anda punya seorang adik yang berbeda 5 tahun umurnya dengan anda. Anda dan dia mendapat tugas yang sama beratnya dari orang tua, dan mendapatkan saku dengan jumlah yang sama. Apakah itu adil? tidak.

Adil itu adalah menempatkan sesuatu pada porsi dan kebutuhannya. Lihat gambar berikut, ini filosofis yang bisa kita ingat. 

Semakin sulitnya kita mendapatkan keadilan seolah negeri ini begitu jahat terhadap orang yang lemah. Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Sebagai contoh lain yang diungkapkan bung Karyo di atas, menerangkan pada pembagian raskin. Semua orang ingin mendapatkan beras miskin itu seolah menganggap bahwa dirinya miskin. Fenomena ini jelas membuktikan bahwa mereka belum mengerti arti dari keadilan. Mereka menganggap bahwa adil itu ketika semua mendapat bagian yang sama. 

Jadi, mulia sekarang sadarlah. Anda yang mendapat beasiswa dan pada dasarnya keluarga anda mampu. Ingatlah berarti anda mengambil hak dari orang yang sebenarnya membutuhkan. Ingat, anda sudah mengerti apa itu adil. Jadi berlakulah adil untuk diri sendiri dan orang orang di sekitar kita. 

Semarang, 14 Agustus 2014

@badinesia

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest

Badi