Badinesia.com - Industri rokok itu ibarat buah simalakama, jika dimusnahkan maka jutaan pekerja akan dirumahkan, jika tidak kesehatan umat manusia terancam. Bukan kali ini saja ada orang yang sakit dan meninggal dunia karena merokok, sudah banyak ribuan kesaksian yang memperlihatkan bukti nyata berbahayanya rokok ini.
Tapi untuk mengurangi kecanduan sangatlah sulit, rokok sudah melekat turun temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia. Bukankah ini perlu ada gebrakan penting di industri rokok?.
Berikut ini salah satu kesaksian seorang perokok yang terkena kanker Laring, mungkin membuatmu terdiam sejenak dan tidak lagi merokok. Sumber dari Change.org
Tapi untuk mengurangi kecanduan sangatlah sulit, rokok sudah melekat turun temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia. Bukankah ini perlu ada gebrakan penting di industri rokok?.
Nama saya Roby Indra Wahyuda
Lahir 12 Oktober 1988
Aku kerja di Dinas Pendidikan
Saya awal mula merokok hanya coba-coba
SD sekitar kelas 6
(saya) divonis kanker laring stadium 3
Operasi pengangkatan pita suara
Setelah tiga bulan malah makin parah
Ketika orang bilang aku sakit, aku butuh dana sekian
(bagi saya) Itu mahal sekali, dengan harga rokok yang murah sekali..
Nyanyi saya sudah tidak bisa, saya jadi merasa tidak bermanfaat
Waktu saya merokok, saya tidak percaya yang namanya penyakit paru-paru
Merokok mati, gak merokok mati, lebih baik merokok sampai mati
(tapi sekarang) saya mendekati kematian
Itulah testemoni yang diutarakan Roby Indra Wahyuda dalam video kampanye anti rokok Komunikasi Pengendalian Tembakau (Kompak). Kini setelah berjuang panjang melawan kanker laring yang dideritanya, Allah SWT memanggil Roby Indra Wahyuda
Innaillahi Wainnaillahi Rojiun.
Dia sempat menjadi seorang pejuang anti rokok yang bermimpi agar penerus bangsa kelak tidak bernasib sama dengan dirinya. Mari lanjutkan perjuangan membumi hanguskan rokok..!!
Simak video kesaksiannya di sini.
@badinesia
Post Comment
EmoticonEmoticon